Mitos atau Fakta? Banyak Teman Bikin Kita Lebih Sehat (foto: stocksy.com)
Mitos atau Fakta? Banyak Teman Bikin Kita Lebih Sehat (foto: stocksy.com)

DOMIGADO – Sejumlah penelitian membuktikan bahwa indikator kualitas hidup seseorang bisa dinilai dari kualitas interaksi sosial. Beberapa penelitian juga mengatakan, semakin banyak teman yang kita miliki juga dapat meningkatkan kesehatan kita. Terlepas dari masalah yang bisa saja terjadi, hubungan kita dengan teman dapat bermanfaat apa saja bagi kesehatan kita? Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta mengenai banyak teman dapat membuat kita lebih sehat.

1. Teman membuat kita lebih sehat

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Claire Yang, sosiolog di University of North Carolina, Chapel Hill, ditemukan orang dengan ikatan sosial yang dekat memiliki tekanan darah lebih rendah. Selain itu, orang dengan hubungan sosial yang baik mempunyai indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan tingkat peradangan penanda protein C-reaktif lebih rendah ketimbang orang yang terisolasi secara sosial.

2. Teman membantu mengatasi penolakan dan trauma

Ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana, teman hadir untuk membantu kita melewati masalah. Sebuah studi pada tahun 2011 mengungkap, kehadiran teman membantu anak mengatasi penolakan dari sebaya lainnya. Teman memang tidak bisa menghilangkan semua stres yang kita alami, namun dapat mengurangi stres tersebut dan mendukung kita.

(Foto: Shutterstock)
(Foto: Shutterstock)

3. Teman membuat “tanjakan” menjadi tidak terlalu curam

Kehadiran teman membuat “tanjakan tidak terlalu curam” ini bukan sekadar kiasan. Dalam studi yang dimuat ke dalam Journal of Experimental Social Psychology, para partisipan mengaku tanjakan di bukit tidak terlalu curam saat mereka didampingi seorang teman, daripada saat mereka sendirian. Ditambah lagi, semakin lama kita mengenal satu sama lain, sebuah tanjakan akan semakin terasa tidak curam.

4. Teman membuat kita tampak lebih menarik

Sebuah penelitian kecil dari University of California, San Diego, membuktikan efek pemandu sorak atau sebuah gagasan bahwa kita tampak lebih menarik dalam kelompok ketimbang sendirian. Dalam penelitian, foto individu mendapat peringkat 5,5 persen kurang menarik dibanding foto orang dalam kelompok.

5. Teman membantu kita melawan kanker

Pada studi tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Cancer, wanita penderita kanker ovarium yang mendapat dukungan sosial dari banyak teman memiliki rata-rata 70 persen lebih sedikit interleukin-6 ketimbang pasien yang sedikit. Interleukin-6 adalah protein darah yang dapat mengurangi efektivitas kemoterapi.

(Foto: Shutterstock)
(Foto: Shutterstock)

6. Kesepian berdampak buruk bagi kesehatan

Memiliki teman dekat juga membuat kita tidak merasa kesepian. Efek kesepian sebanding dengan obesitas, sesuatu yang dianggap masalah kesehatan serius di tengah masyarakat. Julianne Holt-Lunstad, profesor psikologi di Brigham Young University menganalisis data dari hampir 150 studi tentang hubungan sosial dan kematian untuk makalah yang diterbitkan di PLOS Medicine. Holt-Lunstad menemukan statistik yang mengejutkan. Lingkaran sosial yang lemah dapat memengaruhi umur seseorang, sama seperti merokok sebungkus rokok sehari.