DOMIGADO – Dua pembalap Pertamina Mandalika SAG Team, Thomas Luthi dan Bo Bendsneyder, masuk dalam posisi tiga besar pembalap dalam tes Moto2 di Sirkuit Jerez, Spanyol, Selasa (9/3) waktu setempat. Kedua pembalap Pertamina Mandalika SAG menempati posisi kedua dan ketiga di belakang pembalap tim ELF Marc VDS, Sam Lowes. Tidak hanya itu, catatan waktu kedua pembalap Pertamina Mandalika SAG tersebut terbilang cukup konsisten.
Dilansir dari laman CNNIndonesia, Luthi mencatat waktu 1 menit 42,108 detik atau lebih lambat 0,426 detik dibanding Lowes. Sementara catatan waktu Bendsneyder lebih lambat 0,040 detik ketimbang Luthi. Sebelumnya dalam tes yang berlangsung di Valencia pada awal Maret, Bendsneyder menjadi pembalap tercepat.
Setelah menjalani dua sesi tes di Spanyol, para pembalap Moto2 akan mengikuti tes resmi di Qatar pada 19-21 Maret atau sepekan sebelum balapan pertama musim ini. Sebelumnya tes resmi direncanakan berlangsung di Jerez, namun Dorna, IRTA, dan FIM mengumumkan perubahan sesi tes pramusim Moto2 pada pekan lalu.
Mandalika Racing Team baru kali pertama tampil di kancah Moto2 dengan menggandeng partner SAG Team. Musim sebelumnya SAG berpartner dengan salah satu tim asal Malaysia Onexox TKKR. Luthi dan Bendsneyder menggantikan posisi dua pembalap SAG musim lalu, Remy Gardner dan Kasma Daniel.
Dilansir dari laman Bolacom, Tom Luthi, 34 tahun, merupakan salah satu pembalap dengan jumlah balapan terbanyak di kelas Moto2. Dia bahkan sudah mengikuti kelas ini sejak masih bernama 250cc. Tom Luthi sendiri kali pertama terjun di Kejuaraan Dunia Balap Motor pada tahun 2002. Kala itu ia turun di kelas 125cc. Musim 2005, memperkuat Elit Grand Prix, ia keluar sebagai juara dunia kelas 125cc.
Tom Luthi mengemas empat kemenangan, delapan podium, dan lima pole position pada total 16 balapan. Kala itu, ia mengalahkan nama-nama pembalap seperti Mika Kallio, Marco Simoncelli sampai Alvaro Bautista. Berstatus juara dunia, Tom Luthi tidak langsung naik ke kelas 250cc pada musim 2006. Dia justru tetap di 125cc dan gagal mempertahankan titel terbaik. Dia bahkan hanya finis posisi delapan klasemen.
Baru pada 2007, Tom Luthi naik ke kelas 250cc. Butuh waktu lama buatnya merasakan kemenangan perdana pada kelas kedua d bawah MotoGP ini. Adalah pada Moto2 Malaysia 2011 atau tahun kelima sang pembalap di kelas ini. Puncak karier Tom Luthi pada kelas Moto2 terjadi pada musim 2016 dan 2017. Selama dua musim berturut-turut, ia selalu berstatus runner-up. Pada Moto2 2016, Tom Luthi dikalahkan Johann Zarco yang keluar sebagai juara dunia meski bisa mengumpulkan empat kemenangan, enam podium, dan tiga pole position.
Komentar
Urutkan