Sevilla kalahkan Inter Milan 3-2 dan juarai liga Eropa
Sevilla juara Liga Europa usai mengalahkan Inter Milan 3-2 (foto: Getty Images/Lars Baron)

DOMIGADO – Sevilla menegaskan statusnya sebagai raja Liga Europa sejati. Sevilla kalahkan Inter Milan dengan skor 3-2 dalam partai final yang dihelat di RheinEnergieStadion, Sabtu (22/8/2020) dini hari WIB, menjaga catatan 100% mereka di final Liga Europa. Namun, Los Nervionenses tak memenangkan trofi Liga Europa tersebut dengan mudah. Laga final tersebut berjalan sengit dengan kedua tim saling berbalas gol di babak pertama. 

Ini adalah gelar keenam Sevilla dalam sejarah kompetisi tersebut, termasuk sejak era Piala UEFA. Sebelumnya klub Andalusia itu juara pada 2006, 2007, 2014, 2015, dan 2016. Klub yang berdiri pada 25 Januari 1890 itu menegaskan diri sebagai raja sepakbola Liga Europa karena catatan 100% di final. Sevilla tak pernah gagal dalam enam kesempatannya di final kompetisi Liga Europa.

Saingan terdekatnya yang juga masih punya catatan 100% adalah Atletico Madrid. Atletico tiga kali ke final pada 2010, 2012, dan 2018 dan selalu juara. Dengan enam titel sejauh ini, Sevilla sudah memenangi Liga Europa dua kali lebih banyak dari klub-klub dengan jumlah kemenangan terbanyak kedua. Liverpool, Juventus, Inter Milan, dan Atletico ‘baru’ mengoleksi tiga gelar juara.

Ringkasan Pertandingan 

Romelu Lukaku eksekusi tendangan penalti melawan Sevilla di final Liga Europa
Romelu Lukaku eksekusi tendangan penalti melawan Sevilla di final Liga Europa (foto: Twitter/@EuropaLeague)

Mengandalkan duet Romelu Lukaku-Lautaro Martinez, Inter Milan tampil menggebrak sejak peluit kick-off dibunyikan wasit Danny Makkelie. Aksi solo run Lukaku dari sisi kanan pada menit ketiga dihentikan secara ilegal oleh bek Sevilla Diego Carlos di kotak penalti. Wasit pun tanpa ragu menunjuk titik putih untuk Inter. 

Lukaku, yang menjadi eksekutor, sukses menjalankan tugas. Sepakannya memang terbaca kiper Sevilla Yassine Bounou, tetapi bola tetap meluncur deras ke dalam gawang. Tertinggal satu gol, Sevilla tersengat. Mereka langsung menyerbu pertahanan Inter Milan. Beberapa peluang didapatkan dan akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-12. 

Umpan silang Jesus Navas dari sisi kanan, disambut sundulan akurat Luuk De Jong. Skor berubah menjadi 1-1. Selepas kedudukan imbang, Inter Milan dan Sevilla bermain lebih terbuka. Mereka saling jual beli serangan. Sevilla berbalik unggul 2-1 pada menit ke-33. Lagi-lagi, De Jong menaklukkan kiper Inter Samir Handanovic lewat tandukannya. 

Namun, keunggulan itu tidak berlangsung lama. Tiga menit kemudian, Inter menyamakan kedudukan lewat Diego Godin. Bek asal Uruguay itu mencetak gol dengan kapalanya, memanfaatkan umpan tendangan bebas Marcelo Brozovic. Gol Godin memastikan laga Sevilla vs Inter berakhir imbang 2-2 pada babak pertama. 

Diego Carlos melakukan tendangan salto dan membawa Sevilla kalahkan Inter Milan 3-2
Diego Carlos melakukan tendangan salto dan membawa Sevilla unggul atas Inter 3-2 (foto: Twitter/@EuropaLeague)

Memasuki paruh kedua, Sevilla dan Inter Milan kembali memperagakan permainan terbuka. Sevilla lebih dulu mengancam lewat aksi Suso dan Sergio Reguilon. Namun, peluang yang didapat kedua pemain urung berbuah gol. Sepakan Suso pada menit ke-54 bisa diblok pertahanan Sevilla. Tiga menit berselang, tendangan Reguilon hanya menggetarkan jala sebelah kanan gawang Inter Milan.

Sementara itu, Inter membuka babak kedua dengan sepakan jarak jauh Ashley Young yang masih menyamping pada menit ke-59. Peluang emas didapatkan Inter Milan pada menit ke-65. Lukaku berlari sendiri tanpa kawalan dan menempatkan dirinya dalam posisi satu lawan satu dengan kiper Sevilla. Sayangnya, Lukaku gagal memanfaatkan kesempatan itu. Sepakannya masih bisa diblok Bounou. 

Setelah kedua tim mendapatkan peluang demi peluang, akhirnya gol lahir pada menit ke-74 untuk Sevilla. Gol ketiga Sevilla lahir dari Diego Carlos, yang melakukan tendangan gunting di dalam kotak penalti Inter. Kembali tertinggal, Inter Milan langsung membuat perubahan. Antonio Conte memasukkan tiga pemain sekaligus, yakni Christian Eriksen, Alexis Sanchez, dan Victor Moses. 

Mereka menggantikan Rodriguez Gagliardini, Lautaro Martinez, dan Danilo D’Ambrosio. Namun, masuknya tiga nama di atas tidak mampu mengubah peruntungan Inter Milan. Mereka tak mampu mencetak gol hingga peluit akhir dibunyikan wasit. Alhasil, Sevilla kalahkan Inter Milan yang menyerah di partai final Liga Europa. Trofi juara pun jatuh ke tangan Sevilla.