DOMIGADO – Kabar mengejutkan kembali datang dari mantan atlet voli Indonesia, Aprilia Manganang. Usai diumumkan bahwa dirinya menderita hipospadia dan telah menjalani operasi, kini giliran kakak kandung Aprilia Manganang yang dinyatakan menderita masalah yang sama. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa. Usai pemeriksaan, KSAD menyatakan jika kakak kandung dari Serda Aprilia Manganang yang bernama Amasya Anggraini Manganang juga mengalami hipospadia.
Kabar inipun kembali menggegerkan jagad maya hingga menjadi trending. Dilansir dari laman Kompascom, sebelumnya Amasya diketahui datang ke Jakarta dari Kalimantan untuk menjenguk sang adik yang telah menjalani corrective surgery di RSPAD Gatot Soebroto. Selain menjenguk Aprilia Manganang, diketahui bahwa Amasya juga ingin diperiksa seperti adiknya. Hal itu Amasya katakan langsung kepada KSAD Andika Perkasa pada Selasa (16/3/2021) lalu.
“Amasya sebenarnya datang ke sini untuk menengok adiknya. Namun, Selasa malam kemarin, Amasya curhat ke saya, dari kata-katanya ‘bapak saya juga ingin diperiksa’,” kata Andika dalam jumpa pers yang juga diliput KOMPAS TV.
“Kami siap, karena tujuan kami untuk membantu, apalagi adiknya sudah kami tangani. Menurut saya kami juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan solusi. Toh kami juga masih dalam batas kemampuan kami,” jelasnya.
KSAD Andika langsung memanggil tim dokter RSPAD yang juga telah menangani Aprilia Manganang untuk briefing dan melakukan pemeriksaan lengkap. Proses pemeriksaan pertama Amasya dilakukan selama dua hari, sama seperti yang dijalani dengan Aprilia Manganang. Hasilnya tes pun begitu mengejutkan. Bagaimana tidak, ternyata Amasya juga mengidap hipospadia yang parah seperti sang adik.
“Hasilnya sangat miris, ternyata Amasya juga tidak seberuntung kita saat dilahirkan dengan kelainan yang disebut hipospadia,” terang Andika memberitahu hasilnya.
“Lalu, waktu itu diputuskan oleh yang membantu melahirkan atau orang tua sebagai wanita.”
Setelah hasil pemeriksaan perdana menyatakan Amasya juga mengidap hipospadia, Andika pun memutuskan untuk menyiapkan corrective surgery pertama untuknya. Berdasarkan hasil corrective surgery pertama, diketahui bahwa hipospadia yang diidap Amasya masuk dalam tingkatan serius dan membutuhkan dua kali corrective surgery.
“Kami tanya Amasya apa kemauannya, Amasya sudah bilang ke saya minta diperiksa dan pemeriksaan sudah selesai dan kita sampaikan ke Amasya. Amasya menjawab ‘saya kalau bisa dibantu saya ingin menjadi diri saya sebenarnya.'” tandas Andika.
“Jadi kita putuskan kita akan siapkan prosedur corective surgery pertama. Sama seperti adiknya, Amasya juga masuk dalam kategori hipospadias yang serius hingga membutuhkan dua kali corevtive surgery.”
Corrective surgery kedua untuk Amasya akan dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto pada Selasa (23/3/2021) mendatang. Amasya akan dirawat di lebih dulu di RS yang sama untuk melakukan persiapan operasi, Senin (22/3/2021). Sementara itu, sang adik, Aprilia Manganang telah resmi mengganti namanya Aprilio Perkasa Manganang, Jumat (19/3/2021).
Perubahan nama tersebut diresmikan usai Pengadilan Negeri Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara mengabulkan permohonan pergantian namanya. Mantan atlet voli putri itu mengikuti sidang secara virtual dari Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, didampingi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa beserta istri, Hetty Andika Perkasa.
Anggota tim kuasa hukum Aprilia, Kolonel CHK Anggiat Lumban Toruan menjelaskan, dasar permohonan perubahan nama dan status jenis kelamin ialah Pasal 13 Juncto Pasal 16 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Majelis Hakim juga mengabulkan permohonan pemohon terkait perubahan jenis kelamin di mata hukum dari perempuan menjadi laki-laki berdasarkan keterangan saksi, tenaga ahli, dan bukti yang ada.
Diderita Aprilia Manganang, apa itu hipospadia
Melansir laman Kompashealth, Hipospadia merupakan salah satu jenis kelainan penis bawaan pada bayi laki-laki. Kelainan bawaan ini membuat tampilan serta fungsi penis tidak normal seperti alat kelamin pria lainnya. Hipospadia membuat pengidapnya kesulitan kencing dengan posisi berdiri dan harus buang air kecil dengan posisi jongkok atau duduk.
Jika tidak ditangani, hipospadia juga dapat menyulitkan hubungan seks karena menyebabkan gangguan ereksi dan ejakulasi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, hipospadia adalah kelainan bawaan di mana lubang pembukaan uretra tidak berada di ujung penis. Uretra adalah saluran kemih untuk mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.
Pada pengidap hipospadia, uretra terbentuk secara tidak normal selama minggu kedelapan sampai ke-14 kehamilan. Berdasarkan letak lubang bukaan uretra, terdapat tiga jenis hipospadia, di antaranya:
- Subkoronal: Pembukaan uretra di dekat kepala penis
- Poros tengah: Pembukaan uretra terletak di sepanjang batang penis
- Penoskrotal: Pembukaan uretra terletak di pertemuan penis dan skrotum
Selain berbeda lokasi bukaan uretra, kelainan penis ini ada yang sifatnya ringan sampai parah. Terkadang, kelainan bawaan ini membuat penis sedikit melengkung ke bawah. Ada juga yang tampilan penisnya jadi tertutup kulup. Penyebab hipospadia terkait dengan gangguan tumbuh kembang saat bayi masih berada dalam kandungan.
Pada janin laki-laki yang normal, sejumlah hormon akan merangsang pembentukan uretra dan kulup. Pada pengidap hipospadia, kinerja hormon tersebut rusak, sehingga uretra berkembang secara tidak normal. Hipospadia terkadang disebabkan kelainan genetik, tapi ada juga faktor lingkungan yang menyebabkan kelainan bawaan ini, antara lain:
- Punya riwayat keluarga dengan kelainan hipospadia
- Ibu hamil di atas usia 35 tahun
- Ibu hamil terpapar zat kimia seperti pestisida atau bahan kimia industri
- Ibu hamil obesitas
- Ibu kelebihan sejumlah hormon sebelum atau selama hamil
Komentar
Urutkan