Domigado – Nama Aprilia Santini Manganang sudah bukan nama baru lagi di Indonesia. Setelah pengalamannya yang memukau di ajang perlombaaan olaharaga voli dan berhasil mewakili bangsa, ia kembali membuat kehebohan dimana TNI Indonesia mengumumkan penyakit yang Aprilia derita. Apa saja sih informasi yang bisa kita dapatkan?
Biodata Aprilia Manganang
Aprilia Manganang atau memiliki nama lengkap Aprilia Santini Manganang, lahir 27 Maret 1992 di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Gadis Sulawesi ini memang populer dengan kualitas permainan volinya yang bertenaga sehingga mampu mengalahkan atlit Filipina yang sempat ramai.
Mantan atlet voli yang pensiun tahun 2020 ini merupakan anak dari Akip Zamrud Manganang dan Suryati Bori Lano. Ia memiliki hidup yang bisa dikatakan serba kekurangan. Aprilia memiliki kakak bernama Amasya yang juga diduga memiliki penyakit kelainan yang sama. Alasan inilah yang menjadikan, ia tidak pernah bermalas-malasan. Ia selalu rajin belajar dan membantu orang tuanya berjualan pisang bersama kakaknya.
Karir Voli Aprilia Manganang
Setelah beranjak remaja, Aprilia mulai suka berolahraga bersama kakaknya. Saat duduk di bangku Sekolah Menangah Pertama (SMP), Aprilia mulai mengenal olahraga voli. Lalu, beralih ke basket saat di bangku SMA.
Mulai menekuni Olahraga Voli Aprilia mulai tertarik lagi menekuni olahraga voli saat melihat kesuksesan kakaknya dalam olahraga tersebut.
Ia beberapa kali memenangkan kejuaraan voli antar kampung, hingga kemudian membawanya menuju kejuaraan voli profesional. Tidak bisa dilupakan bahwa bagaimanapun juga, ia merupakan atlit kebanggaan Indonesia yang benar-benar dihargai dan disukai oleh banyak masyarakat Indonesia.
Kelainan Hipospasdia yang Diderita Manganang
Setelah berhasil masuk dan bergabung di tim TNI ternyata ada hal mengejutkan, dimana seiring berjalannya waktu Aprilia menyadari ada yang berubah pada tubuhnya. Hal inipun disebut sebagai Hipospadia. Dikutip dari Alo Dokter dan dr.Tjin
Kondisi hipospadia pada setiap penderita bisa berbeda-beda. Pada sebagian besar kasus, lubang kencing terletak di bagian bawah kepala penis, dan sebagian lain memiliki lubang kencing di bagian bawah batang penis. Lubang kencing juga bisa berada di area skrotum (buah zakar), tetapi kondisi ini jarang terjadi.
Akibat letak letak lubang kencing yang tidak normal, anak dengan hipospadia akan mengalami gejala seperti di bawah ini:
- Percikan urine tidak normal saat buang air kecil
- Kulup hanya menutupi bagian atas kepala penis
- Bentuk penis melengkung ke bawah
Lalu apa dampaknya pada kondisi Aprilia? Meski tercatat dalam data kependudukan sebagai wanita, namun tubuhnya tidak dapat menahan perkembangan hormon yang lebih condong kepada pria.
Tepat di usia 28 tahun, Aprilia pun menjalani tindakan korektif atau corrective surgery di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta sejak Februari 2021. Sampai akhirnya diberikan perilisan informasi bahwa Aprilia resmi menjadi pria dan telah dibantu menjalani operasi serta hal lainnya. Sehingga saat ini ia bisa bertindak layaknya pria, bahkan bergabung dengan tentara Indonesia.
Perubahan identitas dan nama Aprilia Manganang menjadi Aprilio Perkasa Manganang disaksikan sang kakak, Amasya Manganang. Seperti perubahan identitas secara resmi dan diputuskan pengadilan jelas hal tersebut membuat rona haru dan disambug bahagia dari Aprilio.
Komentar
Urutkan