DOMIGADO – Berita tidak menyenangkan datang dari tim bulu tangkis Indonesia yang sedang mengikuti ajang All England. Tim Indonesia dipaksa harus mundur dari All England setelah mendapatkan email dari pemerintahan Inggris. Email tersebut berisi tentang pemberitahuan bahwa ada seseorang yang berada satu pesawat dengan tim All England Indonesia terpapar virus Corona.
Dilansir dari laman Detikcom, Tim bulutangkis Indonesia mendarat di Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3) siang waktu setempat. Mereka semua sempat transit di Istanbul, Turki, untuk menaiki maskapai Turkish Airlines menuju Birmingham. Dirangkum dari situs resmi PBSI, rombongan Indonesia kemudian langsung melakukan swab tes PCR setiba di Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre.
Setelah menunggu hasil keluar selama sekitar 12 jam, semua dinyatakan negatif dari COVID-19. Berbekal hasil tes tersebut para atlet bisa menggunakan fasilitas gym di hotel, Senin (15/3) waktu setempat. Kapasitas gym yang dapat berisi 20 orang hanya boleh digunakan enam orang saja dalam satu periode latihan. Tim Indonesia kemudian menggelar latihan gabungan di practice hall Utilita Arena di Birmingham, Senin (15/3) sore dan Selasa (16/3) pagi.
Ajang All England 2021 kemudian bergulir di Birmingham Arena, Rabu (17/3/2021) waktu setempat. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi wakil Indonesia pertama yang tampil. Ganda putra Merah-Putih ini berhasil mengalahkan Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen dari Inggris dengan skor 21-12, 19-21, 21-9.
Di sektor tunggal putra Indonesia ada Jonatan Christie. Dia berhasil ke babak kedua usai menyingkirkan tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn, dengan skor 21-13, 24-22. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga lolos ke babak kedua. Dia mengatasi perlawanan sengit Ben Lane/Sean Vendy dari Inggris lewat rubber game 21-18, 19-21, 21-19.
Seharusnya masih ada tiga wakil Indonesia yang bertanding di hari yang sama, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Godwin Olofua/Anuoluwapo Juwon Opeyori, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti vs Dhruv Kapila/Jakkampudi Meghana, dan Anthony Sinisuka Ginting vs Thomas Rouxel.
Fajar/Rian, Praveen/Melati, dan Ginting gagal mentas karena dinyatakan kalah WO. Di sisi lain, semua wakil Indonesia yang sudah menang juga dinyatakan WO karena penyebab COVID-19. Penyebab utamanya adalah penerbangan dari Istanbul ke Birmingham. Ada seorang penumpang di pesawat itu, yang berdasarkan laporan pemerintah Inggris, dinyatakan positif COVID-19.
“Hari ini pasti kabar yang mengejutkan semua. Tim Indonesia tadi saat di lapangan panitia menyampaikan kepada saya bahwa harus menarik diri,” kata Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja, dalam penjelasan video di akun Instagram @badminton.ina.
“Ini dikarenakan masalah dari government sebetulnya, ada satu email yang masuk ke semua tim Indonesia. Dari 24 tim yang berangkat ke Birmingham, 20 mendapatkan email dari government Inggris. Dari 20 yang mendapat email ini dinyatakan harus isolasi selama 10 hari,” sambungnya.
“Ini sempat saya pertanyakan ke panitia All England kenapa sampai 10 hari yang mendapatkan email. Sementara ada tim kita yang memang tidak mendapatkan email.”
“Kebetulan yang terakhir bermain itu Ahsan/Hendra, selesai pertandingan semua langsung diantar ke hotel oleh panitia dan harus isolasi di kamar masing-masing.”
“Panitia tidak bisa berbuat banyak, mereka menyampaikan aturan dari pemerintah Inggris. Saya juga sampaikan ini ke KBRI di Inggris karena harus antara pemerintahan ke pemerintahan dan saya juga meminta penjelasan terkait aturan-aturan terkait COVID-19 ini.”
“Menurut panitia All England, ini dikarenakan penerbangan dari Istanbul ke Birmingham, Turkish Airlines. Ada seseorang dan kita tidak tahu di dalam satu penerbangan itu terkena COVID-19.”
“Dampaknya justru ke kita karena satu penerbangan. Tadi sudah ditanyakan siapa yang terkena, mereka tidak bisa menjelaskan,” Ricky mengungkapkan.
Akun medsos BWF diserang, Netizen bela Tim All England Indonesia
Usai peristiwa tersebut, beberapa atlet bulutangkis Indonesia sudah menyuarakan protes ke BWF lewat media sosial. Pada intinya menuntut keadilan dan pertanggungjawaban dari BWF. Hal ini diikuti oleh netizen Indonesia. Akun Instagram resmi BWF diserbu untuk menuntut keadilan.
“JUSTICE FOR INDONESIA TEAM PLEASE!!!!!!!!!!,” tulis akun @mznti.alma dalam unggahan foto Yuta Watanabe di akun BWF. Netizen di Twitter juga melancarkan protesnya. #BWFMustBeResponsible sempat memuncaki trending topik.
Sementara itu, melalui situs resminya, BWF mengonfirmasi terkait ditarik mundurnya tim All England Indonesia dari kompetisi.
“Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Federasi Bulu Tangkis Inggris mengonfirmasi bahwa sejumlah pemain dan anggota tim dari tim Indonesia telah dihubungi oleh bagian Tes dan Penelusuran, National Health Service (NHS), Pemerintah Inggris. Tim Indonesia diharuskan untuk mengisolasi diri dengan segera terkait temuan adanya penumpang lain, yang terindikasi Covid-19, dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia.
Sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris, seluruh tim akan mengisolasi diri selama 10 hari sejak tanggal penerbangan masuk setelah seseorang yang melakukan perjalanan dalam pesawat dinyatakan positif Covid-19. Semua pemain Indonesia tidak dapat bertanding di putaran turnamen All England 2021 saat ini atau selanjutnya. Oleh karena itu, tim bulu tangkis Indonesia telah ditarik dari All England Open 2021. Kami menyesali konsekuensi yang tidak menguntungkan ini.
BWF dan Badminton England akan terus mengikuti semua protokol yang disyaratkan oleh Pemerintah Inggris dan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan keselamatan semua peserta. Semua hasil hingga saat ini akan tetap berlaku dan undian akan tetap tidak berubah. Semua lawan yang dijadwalkan di babak berikutnya akan diberikan status walkover. “
Komentar
Urutkan