DOMIGADO – Viral! Suara dentuman misterius terdengar di Malang, Jawa Timur. Dentuman di Malang yang belum diketahui sumbernya tersebut terjadi pada Selasa (2/2) malam, pukul 23.00 WIB. Dentuman Misterius tersebut terjadi beberapa kali dengan frekuensi yang berdekatan. Tidak hanya di Malang, ternyata dentuman misterius tersebut juga terdengar di Surabaya.
Dilansir dari laman Detikcom, petugas call center BPBD Kota Malang, Aziz, membenarkan bahwa peristiwa tersebut benar terjadi. “Benar, se-Malang Raya, di (Kota) Batu dengar, di Kabupaten Malang ada yang sebagian yang mendengarkan,” ujar Aziz, ketika dihubungi detikcom, Rabu (3/2/2021).
“Frekuensinya mulai menurun, terpantau terakhir pukul 2.30 WIB,” sebut Aziz.
Suara dentuman, kata Aziz, seperti suara meriam. Dentuman mengakibatkan getaran di sejumlah titik di Malang.
”Jendela, kaca-kaca, getar-getar,” sambung Aziz.
BPBD Kota Malang pun mencari sumber suara. Petugas BPBD Kota Malang telah mengontak pos pantau di Gunung Semeru. Aziz menduga suara dentuman itu berasal dari Gunung Semeru.
“Ternyata kami sudah confirm, sudah dijelaskan, tidak terdengar suara dentuman tersebut. Jadi dipastikan bukan suara letusan Gunung Semeru karena juga levelnya masih level 2, waspada,” jelas Aziz.
Pihaknya juga mengecek pos pantau di Gunung Raung. Di sana terjadi dentuman beberapa kali, namun petugas berpendapat, dentuman di Gunung Raung tak mungkin bisa terdengar hingga ke Kota Malang.
“Walau disana memang terjadi beberapa dentuman, cuma mereka memberi penjelasan tidak mungkin sampai kota Malang mendengarkan dentuman Gunung Raung. Karena jaraknya ratusan Km,” tutup Aziz.
Tidak hanya di Malang, dentuman misterius juga terdengar di Surabaya
Suara dentuman di Malang ternyata juga didengar warga Surabaya. Dentuman di Surabaya ini terjadi berulang pada Rabu (3/2/2021) dinihari tadi.
“Mulai jam setengah dua (Dinihari) tadi udah terdengar,” ujar seorang warga, Didi Rosadi kepada detikcom.
Didi yang bertempat tinggal di Jalan Gunungsari, Surabaya, mengaku mendengar dentuman berulang kali.
“Terus berulang sampai jam 2 (Dinihari). Dari mulai setengah dua sampai jam 2 lebih. Hampir sekitar se-jam lah,” jelasnya.
Didi belum mengerti dentuman yang didengar berasal dari mana. “Posisinya di dalam rumah, cuma dengar berulang, dan jelas suaranya,” imbuhnya.
Hal serupa juga dirasakan Muhammad Fahmi. Warga Kutisari ini juga mendengar dentuman hingga kaca-kacar bergetar.
“Saya mendengar sampai kaca rumah getar. Sekitar pukul setengah dua (Dinihari),” ujarnya.
“Dentuman” jadi trending topic di twitter
Warganet pun ramai-ramai melaporkan suara dentuman yang dirasakan di daerah Malang dan sekitarnya tersebut. Diketahui, kata ‘dentuman’ menjadi sempat menjadi trending topic di Twitter. Beberapa netizen mempertanyakan sumber suara dentuman yang terjadi di Malang Raya. Salah satu cuitan yang rame mendapatkan respon adalah cuitan milik komika Dzawin Nur. Saat itu, komika yang hobi naik gunung ini sedang berada di Turen, Kabupaten Malang.
“Gua lagi di Turen, Malang. Ada yg denger suara dentuman berkali-kali ga?” cuit akun @Dzawinur.
Cuitan tersebut mendapatkan respon lebih dari 600 dan lebih dari lima ribu like.
Sejumlah warganet menduga-duga bahwa dentuman tersebut berasal dari Gunung Semeru atau Gunung Raung. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menampik dugaan tersebut. Dilansir dari laman CNNIndonesia, BPBD Kota Malang sementara memastikan suara dentuman bukan bersumber dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru maupun Gunung Raung.
Petugas operator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Kota Malang, Adendia Trika Nugraka mengungkapkan hal tersebut dipastikan dengan mengonfirmasi ke BPBD Kabupaten Lumajang dan Banyuwangi. Ia mengatakan telah menanyakan kemungkinan apakah suara dentuman berasal dari kedua gunung aktif tersebut.
“Untuk aktivitas gunung Semeru dan juga Raung sudah ditanyakan, di posko terdekat dan juga BPBD Lumajang dan Banyuwangi, namun hasilnya nihil,” ujar Aden saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (3/2).
Aden pun memaparkan, saat ini kedua gunung tersebut yakni Semeru dan Raung masing-masing berstatus level 2 atau waspada. Hingga saat ini, ia melanjutkan, BPBD Kota Malang belum dapat memastikan dan masih menelusuri asal suara dentuman yang terdengar seperti suara meriam tersebut.
BPBD Kota Malang melaporkan suara dentuman mulai terdengar pada Selasa (2/2) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Berdasarkan laporan yang diterima, Aden menyebut suara dentuman terdengar hampir di seluruh wilayah Malang Raya meliputi Kota Malang dan Kota Batu. Sejumlah warga, kata dia, bahkan masih melaporkan bahwa suara dentuman masih terdengar hingga menjelang subuh.
“Ada warga yang memberitahukan hingga subuh tadi masih mendengarkan suara dentuman,” katanya.
Sementara itu, melalui akun pribadi di Twitter, Kepala Bidang Informasi Gempabumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono memastikan tak ada aktivitas seismik atau gempa dalam dentuman yang terdengar di wilayah Malang Raya tersebut.
“Untuk teman-teman di Malang yang melaporkan pada pukul 00.50 WIB – 1.18 WIB dan pukul 03.00 WIB – 03.22 WIB mendengar suara dentuman misterius, ini catatan sensor BMKG di Pandaan (MLJI) tidak mencatat anomali seismik,” tulis Daryono merespons informasi soal suara dentuman di Malang.
Komentar
Urutkan