DOMIGADO – Duo musik elektronik legendaris asal Perancis, Daft Punk, mengumumkan perpisahan dengan para penggemar usai 28 tahun berkarir di dunia musik. Duft Punk, duo nyentrik dengan helm ala robot ikoniknya merilis sebuah video perpisahan berdurasi 7 menit 57 detik di YouTube pada Senin (22/2/2021). Video yang diberi judul “Epilogue” tersebut menjadi tanda akhir perjalanan Daft Punk di belantika musik dunia.
Dalam video tersebut menampilkan adegan dimana dua personel Daft Punk, Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo, tampak berada dan berjalan di gurun sambil mengenakan helm robot dan jaket kulit. Awalnya mereka berjalan beriringan, namun kemudian salah satu dari mereka berjalan di depan, meninggalkan yang lainnya di belakang.
Anggota yang berjalan di depan itu sempat menghampiri kembali temannya. Rekannya kemudian membuka jaket bertuliskan Daft Punk yang ia kenakan. Setelah jaket dibuka, terlihat tombol bom di punggungnya. Rekannya lantas mengaktifkan bom tersebut, hingga akhirnya tubuh salah satu anggota itu meledak.
Video kemudian menunjukkan gambar dua tangan yang membentuk segitiga dengan keterangan “1993-2021” di bawahnya. Tayangan itu berlanjut dengan adegan anggota yang tersisa berjalan ke arah matahari terbenam diiringi lagu Touch karya mereka. Dilansir dari laman CNN, Publisis Daft Punk, Kathryn Frazier, akhirnya mengonfirmasi bahwa duo itu bubar, tapi enggan menjabarkan lebih lanjut.
Sebagaimana dilansir Variety, Bangalter dan Homem-Christo pertama kali bertemu pada pertengahan 1980-an di Paris. Pada 1992, mereka membentuk band rock bernama Darlin’ bersama seorang teman bernama Laurent Brancowitz.
Saat itu, Darlin’ merilis satu lagu untuk kompilasi label rekaman Stereolab, Duophonic. Ternyata, lagu itu menuai respons negatif dalam ulasan Melody Maker, yang menyebut mereka “a daft punky thrash.”
Bangalter dan Homem-Christo akhirnya menggunakan kutipan dalam kalimat ulasan itu sebagai nama band mereka selanjutnya, sementara Brancowitz memilih membentuk band baru yang kini dikenal dengan nama Phoenix.
Daft Punk merilis single pertama mereka, The New Wave, pada 1994, kemudian ditindaklanjuti dengan Da Funk. Lagu itu langsung hit di Eropa dan menjadi landasan mereka untuk merilis album perdana, Homework, pada 1996. Album tersebut dianggap sebagai salah satu rilisan musik elektronik terbaik di era 1990-an.
Sejak saat itu, mereka terus berkarya dan merilis Discovery (2001), Human After All (2005), dan Random Access Memory (2013). Random Access Memory menuai respons positif dari banyak pihak, sampai-sampai memenangkan lima trofi di Grammy Awards 2014, termasuk Album of the Year dan Record of the Year untuk lagu Get Lucky.
Perjalanan karir Daft Punk di industry musik dunia
Guy-Manuel de Homem-Christo dan Thomas Bangalter adalah sosok di balik dua manusia robot Daft Punk. Keduanya berkenalan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah. Pertemuan keduanya terjadi pada 1987 di sebuah sekolah menengah di Paris. Keduanya memiliki kesamaan minat dalam bermusik dan memutuskan untuk mendirikan band bersama Laurent Bancoritz pada 1992.
Trio yang bernama Darlin itu sempat merilis sebuah lagu melalui sebuah album kolaborasi dan tampil dalam sebuah pementasan di Inggris. Namun aksi mereka mendapatkan kritikan tajam dari jurnalis Dave Jennings yang menyebut penampilan mereka “a daft punky thrash”. Alih-alih minder, mereka justru tertarik dengan penyebutan itu.
Mereka kemudian memutuskan membubarkan Darlin dan mengganti nama menjadi Daft Punk. Akan tetapi, Bancoritz memutuskan tak bergabung karena fokus pada proyek band lain. Format yang berubah itu pula yang mengarahkan mereka untuk mencoba bereksperimen dengan drum-machines dan synthesisers.
Karya pertama mereka sebagai Daft Punk adalah The New Wave, single yang dirilis pada 1994 dan dibuat remixnya yang bertajuk Alive. Tak berhenti sampai di situ, mereka merilis lagi sebuah lagu bertajuk Da Funk pada 1995 dan rupanya menuai kesuksesan. Album debut mereka pun rilis pada 1997 dan diberi nama Homework.
Karya debut eksploratif duo tersebut di area musik elektronik dan synthesiser ini menuai pujian dan kesuksesan. Karya itu pula yang dianggap sebagai salah satu tonggak penting dari perkembangan musik Prancis dan Eropa, terutama di musik elektronik. Daft Punk juga dianggap sebagai salah satu pemain utama dari gelombang musik French house di akhir dekade ’90-an.
Sejak era Homework itulah, Daft Punk terus berkarya menghasilkan lagu. Musik mereka terbilang unik dan lebih maju dibanding eranya. Sejak 1993, Daft Punk tercatat setidaknya telah merilis empat album: Homework (1997), Discovery (2001), Human After All (2005), dan Random Access Memories (2013).
Seiring dengan popularitas Daft Punk yang menanjak di akhir dekade ’90-an, keduanya memutuskan menggunakan topeng karena tak ingin identitas asli diketahui publik demi memfokuskan perhatian pada musik dan karya mereka. Topeng ini semula hanya berupa topeng pada umumnya. Namun pada perkembangannya, topeng itu berubah menjadi lebih bertema futuristik.
Helm ikonis yang kini dikenal luas dirancang oleh Tony Gardner dan Alterian, Inc. Bukan hanya selalu mengenakan helm kala tampil dan sebagai Daft Punk, mereka juga jarang melakukan wawancara kepada media karena menghindari publikasi berlebihan.
Sejumlah nama seniman dan karya diakui mereka menjadi inspirasi mereka bermusik, mulai dari Bob Marley, disjoki Amerika Romanthony dan Todd Edwards, hingga seniman Andy Warhol, dan lagu tema beberapa film. Karya musik mereka pun diakui dunia, dengan berbagai ajakan tampil hingga Grammy Awards. Mereka pertama kali memenangkan piala Grammy adalah pada 2009 melalui album live Alive 2007 yang meraih Best Electronic/Dance Album.
Kemenangan terbesar Daft Punk di panggung Grammy Awards adalah pada 2014 berkat album Random Access Memories yang membawa pulang piala Album of the Year, Best Dance/Electronic Album. Kemudian lagu Get Lucky di album tersebut memenangkan piala Record of the Year dan Best Pop Duo/Grup Performance.
Sebelum mengumumkan bubar pada 2021, Daft Punk terlibat duet dengan The Weeknd dalam lagu Starboy pada 2016 yang meraih kesuksesan komersil di tangga lagu. Lagu itu menjadi nomor satu di Billboard Hot 100, sekaligus lagu Daft Punk pertama yang mencapai posisi itu. Kolaborasi dengan The Weeknd juga terjadi dalam lagu I Feel It Coming yang kembali meraih kesuksesan.
Kini, Daft Punk mengumumkan bubar dan mengakhiri 28 tahun karier cemerlang mereka yang nyaris tanpa kontroversi. Pitchfork melaporkan, publisis mereka, Kathryn Frazier mengonfirmasi bahwa Daft Punk telah mengakhiri karier mereka namun tak menyebutkan alasan dari perpisahan mendadak ini.
Komentar
Urutkan