Skandal Barcagate: Bartomeu rusak reputasi sepak bola (foto: Sky Sport)
Skandal Barcagate: Bartomeu rusak reputasi sepak bola (foto: Sky Sport)

DOMIGADO – Reputasi dunia sepak bola kembali tercoreng. Mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, tersangkut skandal Barcagate. Bartomeu ditangkap kepolisian Catalunya di rumahnya pada Senin (1/3/2021). Penangkapan Bartomeu bersamaan dengan penggeledahan kantor Barcelona oleh pihak kepolisian. Pria 58 tahun tersebut diduga menggunakan jasa buzzer untuk menyerang lawan-lawannya di media sosial, sewaktu dirinya masih memimpin Barcelona.

Dilansir dari laman Goal, selain Bartomeu, polisi juga menangkap sejumlah pejabat teras lainnya. ‘Barcagate’ merujuk kepada proses penyelidikan terkait kasus yang melibatkan jajaran petinggi Barcelona di era Bartomeu. Sang eks presiden diduga melakukan kampanye kotor terhadap pemain dan mantan pemain yang kritis terhadap kebijakan klub.

Beberapa nama seperti Lionel Messi, Gerard Pique, dan Pep Guardiola menjadi sasaran kampanye negatif tersebut, di mana Barca ditengarai menyewa sebuah agensi bernama I3 Ventures untuk mengarang cerita negatif tentang mereka dan disebar melalui media sosial. Bartomeu bersama tiga orang lainnya, yaitu CEO klub Oscar Grau, mantan penasihatnya, Jaume Masferrer, dan kepala bagian hukum Roman Gomez Ponti kini ditahan polisi sebagai bagian dari investigasi menyangkut perkara ini.

Petugas polisi memasuki kantor Barcelona pada 01 Maret 2021 (foto: Getty Images)
Petugas polisi memasuki kantor Barcelona pada 01 Maret 2021 (foto: Getty Images)

Investigasi sendiri pertama kali dibuka menyusul aduan yang dibuat sebuah kelompok fans Barcelona, yang mencurigai klub diam-diam membayar I3 Ventures untuk menciptakan imej positif bagi Bartomeu di media sosial sembari berusaha mencederai reputasi beberapa bintang Azulgrana. Kasus ini pertama dibuka pada Februari 2020 setelah Cadena SER mengungkap bahwa Barcelona telah mengontrak I3 Ventures sejak akhir 2017.

Saat itu Barcelona membantah keras tudingan miring tersebut, namun pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan. Polisi menggeledah kantor klub di Camp Nou pada Juni 2020 sebelum melakukan penangkapan terhadap Bartomeu dkk. pada Senin kemarin. Istilah ‘Barcagate’ sendiri dipergunakan seiring dengan tren penamaan yang terinspirasi oleh ‘Watergate‘.

Lalu mengapa pihak polisi bisa turun tangan? Menurut laporan Cadena SER, pihak berwenang terlibat karena investigasi ini mencakup kemungkinan pelanggaran pidana terkait manajemen – dalam hal ini dengan membayar harga yang jauh lebih mahal untuk layanan I3 Ventures (diduga hingga enam kali lipat tarif umum).

Selain itu, polisi juga mencurigai adanya kejahatan korupsi yang melibatkan beberapa figur klub. Namun, patut digarisbawahi bahwa kecuali tuduhan tersebut terbukti, orang-orang yang digadang-gadang terlibat masih dilindungi asas praduga tak bersalah. Skandal Barcagate ini menjadi salah satu pemicu Bartomeu mendapat mosi tidak percaya dari anggota klub. Dia akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya di Barcelona pada Oktober 2020.

Spanyol sudah selayaknya Usir Bartomeu

Josep Maria Bartomeu (foto: Getty Images)
Josep Maria Bartomeu (foto: Getty Images)

Dilansir dari laman Detiksport, Kasus yang melanda Bartomeu pun turut ditanggapi mantan pemain Inter Milan, Daniele Andani. Pria Italia itu menilai Bartomeu pantas diusir dari Spanyol karena sudah menghancurkan Barcelona selama masa kepemimpinannya. Andani turut mengutuk tindakan Bartomeu yang tidak memperlakukan bintang-bintang Barcelona semisal Lionel Messi dan Gerard Pique. Kedua pemain itu dilaporkan menjadi korban buzzer yang dilancarkan Bartomeu.

“Dalam hidup, anda harus membayar mahal jika anda bertindak dengan cara tertentu. Di level sepakbola, Barcelona telah membuat beberapa bencana nyata dalam 4-5 tahun terakhir,” kata Andani kepada Bobo TV, dilansir dari Football Italia.

“Barcelona terus menerus membeli pemain, menumpuk utang dan mendiskreditkan orang-orang seperti Messi dan Pique. Anda menabur angin, anda pun menuai angin puyuh,” dia menambahkan.

“Jika benar Bartomeu menggunakan media sosial untuk mendiskreditkan Messi dan Pique, maka dia harus diusir dari Spanyol. Tidak ada ampun baginya. Dia telah menginjak-injak semua orang,” ujarnya.

Siapa sosok mantan presiden Barcelona itu sebenarnya?

Bartomeu menjabat sebagai presiden Barcelona dari 2014-2020 (foto: Getty Images)
Bartomeu menjabat sebagai presiden Barcelona dari 2014-2020 (foto: Getty Images)

Bartomeu sebelumnya menjabat sebagai presiden Barcelona selama hampir tujuh tahun, dari Januari 2014 sampai Oktober 2020. Ia naik sebagai orang nomor satu di Camp Nou menggantikan Sandro Rosell dan merupakan presiden ke-40 dalam sejarah Barcelona.

Di era kepresidenan Bartomeu, Blaugrana meraih empat trofi LaLiga Spanyol dan menjuarai Liga Champions 2014/15, namun di mata sebagian besar fans ia lebih dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab atas kejatuhan klub menjelang akhir kepemimpinannya, terutama dalam saga transfer Messi.

Ia gagal mencari pengganti sepadan Neymar yang pindah ke Paris Saint-Germain, dan akhir periodenya ditandai musim nirgelar Barcelona pada 2019/20 dan kekalahan memalukan 8-2 dari Bayern Munich di perempat-final Liga Champions tahun kemarin.

Bartomeu mundur dari kursinya pada Oktober lalu menyusul derasnya tekanan dari fans Barcelona, yang melayangkan mosi tidak percaya untuk melengserkannya sebelum pemilihan presiden yang akan diadakan Maret ini. Messi selaku bintang utama dan kapten tim tidak menutupi konfliknya dengan Bartomeu.

Lionel Messi saat wawancara exclusive bersama Goal (foto: Goal.com)
Lionel Messi saat wawancara exclusive bersama Goal (foto: Goal.com)

“Saya sudah bilang kepada klub, termasuk sang presiden, bahwa saya ingin pergi,” ungkap Messi kepada Goal musim panas lalu. “Saya sudah mengatakan itu kepadanya sepanjang tahun. Saya percaya ini saatnya bagi saya untuk menyingkir.”

“Saya percaya klub membutuhkan pemain-pemain yang lebih muda, pemain-pemain baru dan saya pikir waktu saya di Barcelona sudah selesai. Saya merasa sangat menyesal karena saya selalu katakan bahwa saya ingin menuntaskan karier saya di sini.”

“Saya mengatakan itu kepada presiden dan, well, dia selalu mengatakan bahwa di akhir musim saya boleh memutuskan apakah saya ingin pergi atau bertahan dan pada akhirnya dia tidak menepati kata-katanya.”

Setelah Messi akhirnya bertahan di Camp Nou, belum lama ini sang superstar Argentina kembali tersangkut intrik setelah detail kontraknya dengan nilai masif €555 juta bocor ke publik. Bartomeu menyanggah bahwa dirinyalah yang sengaja membocorkan kontrak Messi.