DOMIGADO – El Clasico jilid 1 telah selesai di gelar di Camp Nou, Sabtu (24/10/2020) dini hari WIB. Pertemuan pertama Barcelona dan Madrid di musim ini dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor 1-3. Kemenangan di Camp Nou ini membuat Real Madrid sementara naik ke puncak klasemen Liga Spanyol dengan torehan 13 angka. Sedangkan Barcelona berada di urutan 12 dengan 7 poin. Pertandingan Barcelona vs Real Madrid berjalan cukup intens.
Laporan Pertandingan
Barcelona menelan kekalahan kandang pertama mereka musim ini justru di laga El Clasico. Pasukan Ronald Koeman yang turun dengan formasi 4-2-3-1 tak cukup variatif dalam membongkar pertahanan Los Blancos. Di sisi lain, Zinedine Zidane memperpanjang rekornya tidak pernah kalah di Camp Nou.
Pada babak pertama, Barcelona dipaksa kalah penguasaan bola dari Real Madrid dengan 46,8 persen berbanding 53,2 persen. Barca baru bisa mengambil-alih keunggulan ball possessons dari Madrid dalam 20 menit terakhir laga ketika mereka sudah dalam posisi tertinggal. Perjudian Koeman dengan memasang Pedri dalam starting XI terbukti tidak berbuah.
Winger berusia 17 tahun itu mendapatkan rapor 5,9 oleh Whoscored. Hanya Clement Lenglet (5,7) yang bernilai lebih buruk dari dirinya. Koeman juga terlambat bereaksi dengan memasukkan 3 pemain (Antoine Griezmann, Ousmane Dembele, dan Trincao) dalam 8 menit terakhir laga.
Real Madrid memulai pertandingan dengan gol cantik Fede Valverde yang menerima umpan terobosan Karim Benzema. Sang gelandang asal Uruguay menaklukkan Neto pada menit kelima. Namun, respons Barcelona juga cepat. Pergerakan kilat Jordi Alba di sisi kiri tak bisa dibendung Madrid. Umpan silang datarnya diselesaikan Ansu Fati yang mencetak gol debut di El Clasico.
Barcelona berupaya keras untuk mencari jalan ke pertahanan Real Madrid. Namun, upaya Lionel Messi dan Philippe Coutinho kerap tidak berbuah. Sepanjang 90 menit, Barca hanya bisa melepaskan 10 tembakan, dengan 5 di antaranya oleh Coutinho, 3 oleh Messi, dan 2 oleh Fati.
Sementara itu, Madrid punya lebih banyak pemain yang mengirim percobaan. Yang terbanyak adalah Ramos (4), diikuti Benzema (3), Raphael Varane (2), Luka Modric, Casemiro, Valverde, dan Vinicius (1 kali). Kedudukan imbang 1-1 sempat bertahan hingga menit 63, ketika Lenglet menarik kaus Ramos di kotak terlarang.
Sang kapten Real Madrid sendiri yang mengeksekusi penalti. Tembakannya masuk sehingga kini Ramos total mencetak 78 gol di Liga Spanyol, memperbarui rekor sebagai bek tersubur LaLiga sepanjang masa. Upaya Barcelona mengejar ketertinggalan menemui jalan buntu. Rasa frustrasi dapat terlihat ketika Jordi Alba (62′) dan Lionel Messi (90+1) bergantian menerima kartu kuning karena terlalu banyak menekan wasit.
La Pulga sendiri mendapatkan rapor 6,6 dari Whoscored, sementara rekornya tak mencetak gol di El Clasico berlanjut. Malam gemilang Real Madrid ditutup dengan manis ketika Neto keluar sarang untuk mencegah Vinicius Jr. mencetak gol, tetapi bola lepas.
Pada menit ke-90 Real Madrid menambah perih Barcelona lewat aksi memukau Luca Modric sekaligus membawa Los Blancos menang dengan skor 1-3 dan mengakhiri hasil buruk Real Madrid di beberapa laga terakhir.
Zidane jawab kritikan dengan kemenangan
Melansir laman Bolanet, sebelum laga El Clasico, Real Madrid dan Zinedine Zidane menuai banyak kritik satu pekan terakhir. Real Madrid kalah dari Cadiz dan Shakhtar secara beruntun. Akan tetapi, mereka membalikkan situasi dengan menang di El Classico.
“Kami di sini bukan untuk membungkam orang. Kami di sini untuk melakukannya dengan cara kami dan percaya pada apa yang kami lakukan. Saya sangat bangga dengan apa yang telah kami lakukan, bertahan dengan kompak dan kemudian menyerang dengan ruang ” ucap Zinedine Zidane dikutip dari Marca.
Pelatih asal Prancis tidak ingin ambil pusing dengan kritik yang menerpanya dan Real Madrid. Bagi Zidane, mereka hanya perlu fokus dan dia tidak pernah kehilangan rasa percaya pada timnya.
“Saya tidak tahu apakah kritik terhadap kami itu adil atau tidak,” ucap Zidane.
Zinedine Zidane menilai Real Madrid telah tampil bagus di laga melawan Barcelona. Sergio Ramos dan kawan-kawan layak atas tiga poin yang didapat. Zidane ingin para pemain menikmati momen yang terjadi.
“Saya bangga dengan tim saya. Kami telah melakukannya melawan tim yang selalu menimbulkan masalah bagi Anda,” kata Zidane.
“Kami harus memanggil Thibaut Courtois dua kali, tetapi kami juga memiliki peluang untuk mencetak empat gol. Pada akhirnya, saya senang mendapatkan tiga poin di Camp Nou. Kami harus menikmati momen ini setelah semua komentar yang dibuat tentang kami,” tutup Zidane.
Ronald Koeman Pertanyakan VAR
Masih dari Bolanet, Barcelona vs Real Madrid berujung pada kekalahan pihak tuan rumah. Pelatih Barcelona, Ronald Koeman pun punya pertanyaan usai timnya kalah. Mengapa VAR hanya dipakai lawan Barcelona?
Real Madrid mendapat penalti dan dieksekusi Sergio Ramos dengan sempurna. Kubu Barcelona protes keras atas keputusan wasit, yang lebih dulu melihat VAR. Ronald Koeman merasa Barcelona tak pantas dihukum penalti.
“Kami tidak setuju, itu bukan penalti menurut saya,” kata Ronald Koeman dikutip dari Goal International.
“Saya berharap suatu hari saya bisa mendapatkan penjelasan tentang masalah VAR di Spanyol kepada saya. Kami memiliki lima laga dan VAR hanya digunakan melawan Barca,” sambung pelatih asal Belanda.
Barcelona dihukum penalti setelah Clement Lenglet menarik kaus Sergio Ramos di dalam kotak penalti. Ada tarikan dari Lenglet pada Ramos dan itu nampak dalam tayangan ulang. Ramos terjatuh dan meminta penalti pada wasit.
Ronald Koeman nampaknya sangat kesal dengan VAR dan hukuman penalti untuk Barcelona. Bahkan, eks manajer Everton merasa jika VAR hanya dipakai untuk memberi hukuman pada Lionel Messi dan kolega.
“Baik penalti Messi melawan Sevilla maupun dua pelanggaran kartu merah melawan Getafe [tidak dilihat VAR]. Mengapa VAR hanya digunakan melawan Barca?,” kata Koeman.
“VAR bisa bagus, tapi untuk semua tim. Saya belum berbicara dengan Lenglet tetapi saya melihat pergerakannya. Itu adalah pelanggaran dari Ramos terhadap Lenglet. Kemudian Lenglet menangkap Ramos, tetapi tidak untuk menariknya, dalam hal apapun dia seharusnya jatuh ke depan, bukan ke belakang,” papar Ronald Koeman.
Komentar
Urutkan